Petani Karet diMesuji Menangis

Petani di mesuji saat ini mengeluhkan harga karet yang semakin hari senakin menurun,padahal karet adalah sala satu penggasilan utama yang mereka miliki.Namun apa boleh buat pemerintah tidak bisa membatu beban masyrakat dengan menaikan harga karet.Padahal kualitas karet yang ada di Mesuji terhitung sangat baik.sejak tahun 2015 terhitung harga karet di Mesuji 5.000/kg .Kondisi itu membuat petani kesulitan untuk mendaptkan penghasilan buat sehari-hari.saat ini petani memilih untuk beralih kepekerjaan lain karena hasil yang mereka dapatkan  dari hasil karet tidak cukup untuk menghidupi keluarganya.oleh karena itu masyakat saat ini lebih memilih untuk berpindah profesi,sepeerti bercocok tanam dengna menanam sayuran.ada juga yang lebih memilih untuk merantau ke negri orang karena menurut mereka dengan cara tersebut penghasilan mereka lebih membaik.jika harga karet tetap 5000/kg tidak seimbang dengan harga pangan yang mereka keluarkan sehharusnya apabila harga keret menurun kebutuhan pangan pun harus merun agar seimbang dengan penghasilan masyarakat.Namun yang terjadi saat ini tidak seperti itu malah kebalikanya semakin harga karet menurun semakin naik pula harga pangan yang ada diMesuji,hal itu tidak seimbang dengan apa yang mereka dapatkan.Kondisi ini umumnya membuat petani karet mengeluhkan menurunya harga karet diMesuji karena menurunya penghasilan mereka saat ini.Masyarakat setempat berharap agar pemerintah dapat memperjuangkan kenaikan harga karet agar dspst membantu perekonomian masyarakat minimal harga karet sama dengan harga beras per/ kilonya,tidak hanya masyarakat yang mengeluh para pengepul pun juga merasakan kerugian yang meningkat karena mereka hanya mendapatkan keuntungan yang tipis.Bahkan banyak warga yang lebih memilih untuk menjual tanah nya dari pada mengolahnya,banyak masyarakat yang jatuh miskin gara-gara harga karet menurun.20170411karet_murah.jpg (730×487)
Tidak sedikit pula orang tua dari petani karet lebih memilih untuk tidak mau menyekolahkan anak mereka bukan karena pelit,tapi memang keadaan ekonomi yang mengharuskan mereka untuk berhenti sekolah.Memang benar sekolah itu gratis,tapi kebutuhan yang lain tidak gratis seperti buku,uangsaku belum lagi uang beensin yang harus mereka keluarkan setiap harinya,sedangkan penghasilan orang tua mereka hanya cukup untuk makan saja.Oleh karena itu masyarakat mesuji sangat-sangat menginginkan kenaikan harga karet agar dapat menyekolahkan buah hati mereka.Mereka beranggapan bahwa jika anak mereka tidak sekolah lalu siapa nanti yang akan membantu perekonomian keluarganya,masak iya Bapak/Ibu mereka petani mereka akan menjadi petani juga?lalu bagaimana dengan masa depan yang akan terjadi pada Indonesia jika banyak anak yang berhenti sekolah.Padahal sekolah itu penting untuk menunjang masa depan mereka.Semoga saja pemerintah dapat melakukan tindakan yang membuat masyarakat diMesuji menjadi makmur.Menurut kami ini adalah masalah yang serius jika tidak cepat ditangani maka akan banyak memakan korban,dan korban terbanyak adalah anak-anak yang tidak bisa merasakan bangku sekolah.
Selain harga karet yang menurun masyarakat juga dibebankan oleh cuaca,jika musim penghujan tiba mereka tidak dapat menyadap karetnya.Sudah harga karet menurun hujan mendatangi mereka lengkap sudah kesengsaraan yang terjadi diMesuji.
Mungkin memang daerah mesuji selalu di kelilingi dengan air mata yang membuat masyarakat menjadi sengsara.
Kami warga Msuji juga berharap agar dapat merasakan kebahagian seperti yang dirasakan oleh masyarakat yang ada di Lampung.Padahal tanah diMesuji juga terhitung baik sumber pangan yang diMesuji juga memiliki kulitas yang tinggi namun kenapa tidak pernah diakui.Contohnya saja karet.Jangan difikir karet yang ada diMesuji itu jelek kulitasnya.Karet yang ada diMesuji terhitung sangat baik namun hanya saja harganya yang tidak bisa memiliki kualitas tinggi.Harga karet diMesuji kualitasnya sangat rendah dan tidak seimbang dengan kualitas karetnya.
Apakah hal tersebut akan terjadi selamanya? jika memang iya,maka hancurlah Mesuji.Daerah yang kaya akan hasil buminya mungkin tidak pantas lagi di sebut diMesuji.
Melainakan daerah termiskin yang pantas untuk julukan diMesuji,tapi apa boleh buat kami masyarakat diMesuji hanya dapat mengeluh kepadaa pemerintah setempat agar dapat membantu perekonomian kami agar lebih layak lagi.

0 komentar:

Posting Komentar