Home /
Uncategories /
Cerita tragedi di Mesuji
Cerita tragedi di Mesuji
Dunia di buat heboh dengan kabar yang menimpa masyarakat Mesuji Lampung,Masyarakat Mesuji melaporkan bahwa telah terjadinya pembantaian warga mesuji oleh orang yang tak di kenal dan pembantaian itu terjadi pada petani sawit.
Dugaan korban saat ini mencapai 30 orang,dan 30 orang ini di bunuh dengan cara yang kejih.
Sebenatnya wilayah Mesuji ada ada wilayah Mesuji bagian Lampung dan ada juga Mesuji yang wilayah nya terletak di Provinsi Sumatera Selatan.
Namu ada kesamaan terhadap Mesuji yang ada di Lampung maupun yang ada di Sumatera Selatan,kesamaan nya yaitu Wilayah ini memiliki kebun sawit yang sangat luas dan juga di keloloa perusahan yang besar pula.
Perkebunan sawit yang ada di dua tempat berbeda ini memiliki luas lahan yang sama-sama besarnya,namun wilayah tersebut juga tidak luput dari bentrok yang sering terjadi.
Tidak heran jika sering terjadi pembantaian Manusi di dua wilayah ini.
Perusahan yang mengelola kebun sawwit di Mesuji maupun di Sumatera Selatan ini juga sama-sama di dukung oleh aparat keamanan atau Brimop dan juga di dukung oleh keamanan swakarsa.
Tujuan perusahan untuk bekerja sama dengan aparat keamanan tidak luput untuk mengamankan perusahanya tersebut.Maklum saja sejak era reformasi,banyak terjadi konflik pertahahan yang di lakukan warga sekitar.Sejak era tersebut berlangsung Masyarakat lebih berani untuk menuntut kepada perusahan tersebut karena mereka beranggapan bahwa hak mereka telah di rampas oleh Negara,padahal warga sangat membutuhkan perkebunan sawit itu untuk di jadikan penghasilan sehari-hari mereka.Sebelumnya konflik ini terjadi pada Pemerintah dan masyaraakat adat,namun kelamaan kasus ini menjadi konflik Perusahahan dengan masyarakat adat.
Masyarakat beranggapan bahwa lahan sawit tersebut adalah milik mereka,namun sekarang lahan itu malah diklaim ole Negara,warga pin bermai-ramai untuk menuntut hak nya.Masyarakat menginginkan agar tanah sawit yang dulu mereka kelola kembali lagi.
Namun hak tersebut menjadi persoalan Negara karena,Dapertemen negara sudah memberikan konsensi pengelola hutan kepada beberapa perusahaan besar yang ada di Indonesia.
Persoalan ini bertambah rumit karena banyak warga asing yang masuk daerah Mesuji untuk membuka lahan baru,banyak warga yang membuka lahan tanpa seizin pemerintah.
Selain membuka lahan mereka juga berani membangun banguanan permanen di wilayah tersebut.
Mereka berani membuka lahan sawit tersebut karena mereka telah membeli lahan tersebut dari masyarakat adat.
Wilayah yang sudah menjadi daerah perkampunagn itu memiliki status desa Denitif,karena wilayah desa tersenut sudah di cacat oleh pemerinta setempat melalui Dapertemen kehutanan dan dan pertahan Nasioanal yaitu sebagai kawasan yang sudah di keluarkan statusnya dan di anggap desa yang sah untuk di huni oleh masyarakat setempat.
Ada juga beberapa wilayah yang belun di sah kan oleh pemerintah setempat,masyarakat yang menguhi wilayah belun sah itu sering di sebut sebagai masyarakat perambah.Dikawasan yang masih non-sah ini sering terjadi konflik lahan yang saat ini sedang mereka kelola,konflik ini juga sering di sebut sebagai konflik berdarah.Kenapa di sebut seperti itu? karena setiap terjadinya konflik banyak memakan korban jiwa.Di Mesuji Lampung maupun Mesuji Sumatera Selatan sering terjadi sebuah konflik,setidaknya ada tiga konflik bersekala besar.Bnayak nya konflik yang terjadi mengakibatkan bayak korban jiwa yang meninggal dunia,dan itu dengan cara yang sangat tragis.Pebnunuhan yang terjadi ini membuat warga marah dan sangat geram,warga pun ikut menyerang P.T yang menyebabkan warga sekitar meninggal.
0 komentar:
Posting Komentar